Arsip Penulis: ariefsujatmiko

Tentang ariefsujatmiko

Hanya seorang mahasiswa jurusan teknik informatika yang sedang belajar hidup dan mengekspresikan diri.

Motor Harian Suzuki Shogun 125 RR

Ganti Ban Suzuki Shogun 125 RR

Ganti Ban Suzuki Shogun 125 RR

Setelah Suzuki Skywave 125 yang biasa saya gunakan terpaksa dipinjamkan ke saudara untuk antar jemput anak ke sekolah karena tidak ada motor. Alhamdulillaah, saya mendapatkan motor pengganti yaitu Suzuki Shogun 125 RR buatan tahun 2008 atau sering disebut Shogun Robot dengan rem cakram depan dan belakang.

Kenapa saya memilih motor bebek dan kopling otomatis, alasannya selain lagi bosen pake motor matic adalah supaya praktis dan juga hemat karena dipake harian. Dengan model yang kopling otomatis maka tangan kiri bisa lebih bebas dan santai tanpa harus megangi handle kopling atau rem belakang terus. Sedangkan kaki bisa gerak semua untuk memindah persneling dan rem. Dibawah jok ada bagasi yang cukup luas buat menyimpan jas hujan yg cukup besar atau botol air minuman atau toolkit juga bisa jadi lebih praktis dari motor sport.

Motor dengan gear manual kita bisa bebas memilih akselerasi lebih cepat dengan menurunkan posisi gear atau overdrive dengan meningkatkan gear agar mesin lebih santai dan bensin lebih hemat. Selain itu perawatan hariannya juga lebih simpel dan hemat, cukup mengganti oli mesin setiap 2.000 km sekali dan rutin mengolesi oli ke rantai agar rantai tidak kering. Karena menggunakan rem cakram depan dan belakang jadi mudah untuk melihat apakah kampas rem sudah mau habis atau belum. Berbeda dengan motor harian saya sebelumnya yaitu motor matic Skywave 125 otomatis perawatan selain penggantian oli mesin steiap 2.000 km sekali juga harus rutin mengganti oli gear, dan melakukan pengecekan cvt rutin dan munggkin penggantian belt cvt, roller, dan kampas ganda.

Saat ini motor Suzuki Shogun 125 RR masih dalam tahap restorasi karena kondisi saat pembelian ada beberapa kekurangan:

  1. Ada beberapa cover body yang pecah dan besi footstep depan sebelah kanan bengkok sepertinya motor pernah jatuh miring ke kanan.
  2. Mika speedometer sudah pecah-pecah.
  3. Kampas rem depan dan belakang sudah tipis.
  4. Ban sudah gundul dan membuat kendaraan tidak stabil.
  5. Baut as roda depan selek.
  6. Kabel pembuka jok putus sehingga jok tidak bisa dibuka lewat kunci kontak.

Beberapa hal yang sudah dikerjakan untuk restorasinya:

  1. Ban depan dan belakang sudah diganti dengan tubeles ukuran standarnya, ban belakang diganti michelin pilot street 80/90 sedangkan ban depan diganti michelin city grip 70/90.
  2. Baut as roda depan diganti baru.
  3. Kabel pembuka jok yang putus sudah diganti sehingga jok bisa dibuka normal lewat kunci kontak.
  4. Kampas rem depan dan belakang sudah diganti dengan kampas rem merk AHM.

Yang belum diganti tinggal cover body yang pecah karena harus inden dan footstep depan yang bengkok ke dalam karena belum sempat ke tukang las untuk membengkokkan kembali.

Motor saat ini sudah service ringan dan ganti oli menggunakan Shell AX7 10w-40 berikut filter oli dan air filternya. Mesin terasa masih sangat halus dan akselerasinya smooth, lampu-lampu dan indikator speedometer termasuk fuel meter masih akurat. Jok terasa sangat empuk tapi presisi jauh lebih nyaman dari jok Suzuki Skywave 125 dulu. Pengukuran konsumsi bensin pertalite dengan metode full to full rata-rata di 45 km/liter tidak begitu boros mengingat berat penunggang dan tas yang biasa dibawa total sekitar 95 kg. Shock breaker depan sangat presisi namun tetap nyaman dalam meredam getaran di jalan keriting sedangkan shock breaker belakang mentul-mentul sehingga berasa kenikmatan naik motor bebeknya.

Sekian dulu cerita tentang motor harian saya, semoga bermanfaat.

Pengalaman Hampir Kena Begal Di Daerah Wates Kulonprogo Yogyakarta

Buk Begal

Salah satu tempat di daerah wates kulonprogo yang rawan pembegalan.

Sekedar sharing saja agar lebih berhati-hati ketika lewat khususnya di malam hari di Jl. Nagung-Brosot tepatnya di sekitar buk begal yang namanya sudah sangat deskriptif. Jalan ini mulai dari brosot ke arah barat hingga akhirnya sampai ke jl. wates-purworejo. Sebagian agak ramai dan dekat dengan pemukiman penduduk, tetapi di bagian tengah kanan-kiri jalan adalah bentangan sawah yang sangat luas dan jauh dari pemukiman warga.

Alkisah, kejadian ini terjadi saat malam idul fitri tahun 2015. Seperti biasa malam idul fitri saya menjemput istri dari kebumen untuk ke jogja merayakan idul fitri dengan keluarga besar di jogja. Karena istri masih masuk kerja sampai sore sehingga berangkat dari kebumen sudah lumayan larut jam 8 malam saat itu mengendarai Suzuki Skywave 125 yang masih sangat fit mesin dan cvtnya. Karena istri dalam keadaan mengandung anak pertama sudah lumayan besar sekitar 4 bulanan jadi saya mengendarai kendaraan dengan cukup lambat. Sampai di lampu merah di perempatan jl. wates – purworejo saya malah memilih jl. nagung-brosot karena saya fikir meskipun sudah jam 11 malam tetapi karena habis acara idul fitri pasti jalan masih ramai dan belum terlalu faham daerah itu. Perasaan mulai was-was ketika kok jalan sepi banget dan hampir tidak ada motor lewat.

Buk Begal

Buk Begal

Sesampainya di daerah sebelum buk begal dari tepi jalan dari balik pohon muncul orang berbaju dan celana panjang putih sambil membawa seperti tongkat kayu dan langsung menaiki motornya dan mengikuti motor kami. Saya mulai narik gas motor agak dalam, saya perhatikan 2 motor itu ngikutin terus sehingga saya tarik gas suzuki skywave sampai 80 km/jam lebih dengan membawa saya yg berat badan gajah dan istri saya yang lagi hamil sampai dia mukulin saya biar jangan ngebut-ngebut. Setelah hampir sampai perempatan dekat pemukiman kedua orang itu sudah tidak mengikuti lagi.

Sesampainya di rumah bantul sekitar jam 12 malam saya pun memberitahukan ke istri kalau tadi itu diikuti begal dan dia pun jadi ikut merasa takut. Puji syukur ke hadirat Allah SWT kami masih diberikan keselamatan dan anak kami sekarang Vania sudah berumur 2 tahun lebih.

Setelah mencari informasi ternyata memang di jalan itu ada jembatan atau biasa disebut buk yang namanya buk begal. Dan memang sering terjadi pembegalan di situ. Sehingga bagi teman-teman yang mau lewat daerah itu di malam hari sebaiknya memilih Jl. Deandles atau lewat Jl. kota Kulonprogo saja.

Sekian informasi ini semoga bermanfaat.

Suka Dan Duka 3 Tahun (42.825 km) Bersama Honda CBR150R built-up

CBR150R_3_TAHUN

Diantara godaan dan serbuan dari beraneka model motor sport baru baik yang 150 cc maupun yang 250 cc tetapi sampai saat ini masih tetap bertahan dengan Honda CBR 150R FI. Alasan utamanya mungkin karena motor ini setelah menempuh 42.825 km dan dipakai selama 3 tahun masih tetap yang paling nyaman dan asyik untuk dipakai harian dan konsumsi bensinnya termasuk sangat irit biasa 40-45 km/liter pertamax untuk harian.

Banyak motor sport berfairing model baru dengan kubikasi 150 cc tetapi belum ada yang sreg dengan hati, entah itu yang bentuk body terlalu kecil utk ukuran saya maupun yang posisi ridingnya terlalu racy jadi khawatir pegal kalau lagi mau perjalanan jauh. Ditambah dengan perbedaan power mesin yang tidak terlalu signifikan membuat opsi untuk upgrade menjadi tidak ada.

Kemudian godaan motor sport berfairing 250 cc juga banyak tetapi juga belum ada yang sreg, ada yang karena model stang under yoke yg terlalu nunduk, ada juga yang jok boncengan yang kecil dan pendek sehingga menyulitkan saat mau berboncengan dengan istri tercinta. Selain itu konsumsi bensin yang berkisar 20-30 km/liter pertamax masih terbentur dengan daya beli.

Sekarang tentang suka-suka dengan Honda CBR150R ini setelah pemakaian selama 3 tahun adalah:

  1. Motor ini memiliki desain yang gagah dan elegan sehingga tanpa modif sana-sini pun sebetulnya sudah gagah dan sedap dipandang mata tidak terlalu kekecilan dan tidak terlalu kegedean untuk saya.
  2. Riding position yang nyaman dan tidak terlalu menunduk sehingga enak dikendarai. Pernah dibawa dari bantul sampai ke purbolinggo non stop hanya berhenti bbrp menit untuk sholat saja dan ternyata badan tidak terasa pegal.
  3. Mesin 150 cc dengan kompresi 11:1 dan memiliki peak power 17,8 PS pada 11.000 rpm bisa menggapai top speed 140 km/jam on speedometer dengan cukup mudah.
  4. Kelebihan lainnya adalah getaran mesin yang sangat halus sehingga nyaman dikendarai.
  5. Mesin dengan limiter yang lumayan tinggi di 12.000 rpm membuatnya sangat asyik dikendarai pada rentang rpm 7.000 ke atas dan suara mesin dan knalpotnya sangat sporty memacu adrenaline dan memompa semangat.
  6. Dengan konsumsi bensin 40-45 km/liter masih sangat nyaman di kantong saya buat harian.
  7. Susunan material body, rangka dan mesin yang bagus sehingga awet asalkan dirawat dengan benar.
  8. Tidak terlalu khawatir dengan sparepart karena banyak substitusinya misalnya:
    – seal shock kompatibel dengan honda tiger.
    – kampas rem depan kompatibel dengan honda new mega pro.
    – komstir kompatibel dengan honda new mega pro.

Sedangkan duka dengan Honda CBR150R ini selama pemakaian 3 tahun adalah:

  1. Tarikan awal motor yang lemah karena tenaga mesin pada rpm rendah lumayan kecil sehingga untuk stop and go agak kedodoran. Hal ini bisa diatasi dengan mengganti gear belakang dari 43 mata ke 44 mata sehingga akselerasi lebih ringan dan enak dipakai stop and go dalam kota. Karena memiliki limiter tinggi sehingga top speed teoritis motor cuma berkurang dari 162 km/jam ke 159 km/jam yang secara kenyataan tidak akan tercapai karena secara riil motor sudah agak berat utk berlari di atas 147 km/jam dalam keadaan standar.
  2. Desain motor yang sport dan minimalist demi mengurangi bobot motor sehingga sulit untuk membawa barang-barang bahkan membawa jas hujan pun harus dimasukkan ke tas karena bagasi sangat kecil dan hanya muat untuk tool kit, mungkin bisa diatasi dengan tank bag untuk menambah daya muat barang-barang.
  3. Sangat cocok dengan oli motor yang encer yang cenderung harganya agak mahal meskipun sesuai dengan performa motor yang bagus.
  4. Menggunakan AHO sehingga lampu depan cepat rusak.
  5. Mungkin karena bobot motor yang berat sehingga bos roda belakang gotrinya cepat pecah dan seal shock depan bocor karena terlalu lama distandar samping. Sudah mengalami 2 kali ganti bos roda belakang dan seal shock depan karena terlalu lama distandar samping (hampir 2 minggu), solusinya kalau ditinggal cukup lama selalu gunakan paddock agar beban motor tidak ditahan oleh bos roda belakang sebelah kiri dan seal shock depan kiri tidak tertekuk banget sehingga mengalami tekanan tinggi terlalu lama.
  6. Pajak motor ini lumayan mahal mungkin karena status built up yaitu sekitar Rp 650.000/tahun sedangkan Honda CBR150R FI versi lokal sekitar Rp 450.000/tahun.

Beberapa spare part Honda CBR150R FI yang telah diganti selama pemakaian 3 tahun:

  1. Camshaft set ganti sekali, part ini sebetulnya termasuk slow moving part yang sangat jarang diganti tetapi karena mengalami cacat produksi sehingga mengakibatkan bunyi klotok-klotok dan diganti secara gratis oleh AHM dan suara mesin klotok-klotok pun lenyap.
  2. Seal shock depan sebelah kiri ganti 2 kali karena terlalu lama distandar samping.
  3. Bos roda belakang ganti 2 kali juga karena terlalu lama distandar samping.
  4. Komstir ganti sekali karena sering lewat jalan berlubang di jalan deandles.
  5. Oil Seal dan Mechanical Seal diganti sekali karena oli mesin keluar sangat deras lewat selang hawa motor.
  6. Kampas rem depan ganti sekali karena sudah aus.
  7. Lampu depan ganti 2 kali karena aus.
  8. Busi ganti 2 kali karena aus.
  9. Cop busi ganti sekali karena kesalahan saat penggantian busi sehingga sobek dan mbrebet karena kemasukan air radiator yang bocor sebelum radiator diganti.
  10. Filter udara ganti 2 kali karena sudah sangat kotor terakhir ganti dengan merk aftermarket Ferrox supaya bisa dibersihkan dan tidak perlu beli filter udara lagi.
  11. Handle kopling dan rem ganti 1 kali karena aus dan saat rpm tinggi bunyi ngikrik, diganti dengan handle kopling dan rem variasi warna emas sehingga dapat bonus tambah cakep.
  12. Kaca spion ganti sekali karena kesalahan pribadi saat memasang diberikan lem alteco sehingga malah tidak bisa dilepas.
  13. Roda depan dan belakang ganti sekali karena sudah aus.
  14. Radiator ganti sekali karena bocor karena kesalahan pribadi merapikan kisi-kisi dengan obeng yang malah melubangi radiator.
  15. Rantai motor ganti sekali karena kendor karena terlalu lama tidak diolesi oli rantai, diganti dengan rantai OEM Suzuki Satria Fu 150 dan sudah setahun lebih blm diganti mungkin karena lebih bagus dari rantai orinya atau karena rajin diolesi dengan oli gear matic dengan SAE 90 yang lebih kental sehingga lebih bisa melindungi rantainya atau karena sekarang sudah lebih jarang dipakai motornya.

Oli mesin yang sering digunakan:

  1. AHM SPX 1 SAE 10w-30
  2. Yamalube Super Sport SAE 10w-40
  3. Peramina Enduro Sport SAE 5w-30
  4. Motul 5100 SAE 10w-40

RESTO_BUKIT_SERIBU_BINTANG

Selama 3 tahun pemakaian telah menempuh jarak 42.825 km dan telah mengalami banyak petualangan menjelajahi pulau Jawa baik dalam rangka mengantarkan saya bekerja maupun touring untuk sekedar rekreasi.

Selain itu juga mengalami perjuangan dan kerusakan yang sebagian besar diakibatkan oleh kesalahan dalam perawatan karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman saya. Dengan ketekunan dan semangat pantang menyerah akhirnya semua problem bisa tersolusikan dan mendapatkan ilmu yang baru sehingga motor tetap seperti baru, nyaman dipakai dan performanya tidak berkurang.

Sekian sharing tentang pengalaman 3 tahun bersama  Honda CBR150R FI CBU semoga bermanfaat.

Alasan Memilih Honda Sonic 150

honda-sonic-150-teaser9

Beberapa hari terakhir baik blog maupun media mainstream lainnya dibombardir pemberitaan tentang motor model ayam jago terbaru dari Honda (AHM) yang diberi nama Honda Sonic 150 yang akan dilaunching dalam beberapa minggu ke depan. Sebagaimana jenis motor ayago adalah mengedepankan bentuk yang imut, ramping dan ringan sehingga lincah dan mengejar kecepatan, demikian juga dengan Honda Sonic 150.

Pada sisi mesin Honda Sonic 150 menggunakan basis mesin DOHC single cylinder dari Honda CBR150R yang mengalami beberapa upgrade signifikan di antaranya penggunakan fork roller cam seperti pada mesin Honda CBR250R dan dimensi bore x stroke yang hampir sama atau square yaitu 57,3 mm x 57,8 mm sehingga menghasilkan ukuran ruang bakar 149,16 cc. Penggunaan fork roller cam membantu mengurangi gesekan pada camshaft sehingga camshaft akan lebih awet dan mesin lebih efisien. Sedangkan stroke yang lebih panjang 57,8 mm dari 47,2 mm pada CBR150R membantu memperoleh torsi dan power maksimum dari rpm rendah sampai ke menenengah sehingga membantu akselerasi dan menghemat pemakaian bahan bakar.

Suzuki Satria FU 150:
Peak Power: 16 PS / 9.500 rpm, Peak Torque: 12,45 Nm/8.500 rpm

Jupiter MX King:
Peak Power: 15,5 PS / 8500 rpm, Peak Torque: 13,8 Nm/7.000 rpm

Sonic 150:
Peak Power: 15,64 PS / 9.000 rpm, Peak Torque: 13,5 Nm/7.500 rpm

Kalau melihat pasar yang ada maka Honda Sonic 150 akan berhadapan head to head dengan Suzuki Satria FU 150 dan Yamaha MX King. Dibandingkan dengan Suzuki Satria FU 150 maka Sonic 150 kalah pada peak power tetapi unggul pada peak torsi, sedangkan dibandingkan dengan Yamaha MX King maka Sonic 150 lebih unggul sedikit pada peak power tetapi kalah sedikit pada peak torsi. Jika dilihat di atas kertas dan menganggap gear ratio yang digunakan sama-sama optimal maka kemungkinan Sedangkan Sonic 150 memiliki akselerasi yang sangat bagus tetapi masih kalah sedikit dibawah Yamaha MX King tetapi semakin tinggi kecepatan maka akselerasi Sonic 150 akan lebih cepat dari Yamaha MX King dan pada akhirnya Suzuki Satria FU akan mengalahkan semuanya pada kecepatan maksimalnya.

Bagaimana dengan konsumsi BBM, kalau melihat dimensi bore x stroke yang square maka konsumsi BBM Sonic 150 akan mendekati keiritan Yamaha MX King dan bahkan bisa lebih irit karena ukuran ban yang lebih kecil dan bobot yang lebih ringan dan sama-sama menggunakan fuel injection sedangkan Suzuki Satria FU akan lebih boros karena mesin overbore dan masih karburator.

Sedangkan untuk fitur-fitur yang tidak kalah penting, Sonic 150 dan Yamaha MX King sudah dilengkapi dengan radiator yang lebih bagus dalam mengendalikan suhu mesin dibanding oil cooler sedangkan Satria FU 150 masih menggunakan oil cooler. Kemudian dibidang shock breaker depan baik Sonic 150 dan Satria FU 150 maupun Yamaha MX King menggunakan teleskopis, sedangkan shock breaker belakang Sonic 150 sudah menggunakan monoshock dengan Pro Link sedangkan Yamaha MX King dan Satria FU 150 masih menggunakan monoshock tanpa link. Sehingga dibidang shock breaker Honda Sonic 150 paling unggul dibandingkan kompetitornya.

Kesimpulannya adalah alasan memilih Honda Sonic 150 karena:

  1. Memiliki mesin baru yang canggih, irit, berperforma tinggi.
  2. Body imut, ramping dan ringan.
  3. Lincah karena akselerasi sangat bagus dari kecepatan bawah sampai atas.
  4. Dilengkapi dengan radiator cooler sehingga lebih bagus dalam mengendalikan suhu mesin.
  5. Dilengkapi dengan shock breaker belakang monoschok dengan Pro-Link.

Demikianlah ulasan singkat tentang alasan mengapa memilih Honda Sonic 150, semoga bermanfaat, kalo ada salah mohon dikoreksi.

Yamaha Byson FI 2015 Resmi Dirilis Bluecore Dengan Harga 21 jutaan

byson-red

Siapa sih yang tidak kenal dengan Yamaha Byson 150, motor 150 cc dari pabrikan garpu tala yang memiliki desain street fighter yang kekar dan berotot. Setelah mendapatkan beberapa facelift pada striping dan warna akhirnya motor ini mendapatkan facelift baru dengan perubahan yang cukup besar.

Perubahan dimulai dari sisi tampilan yang hampir semuanya berubah dari tail lamp, muffler (knalpot), jok split seat, shroud, tangki sampai bagian head lamp yang secara keseluruhan menjadi tampak lebih agresif. Ban tubeless belakang juga mengalami perubahan ukuran menjadi lebih gambot dari byson lama 120/70 menjadi 130/70 di byson baru atau lebih lebar 10 mili meter. Speedo meter juga mendapatkan tambahan econo indicator seperti motor dengan mesin bluecore yang lain.

Pada bagian mesin juga mengalami perubahan yang cukup signifikan. Sistem karburator dirubah menjadi fuel injection sehingga lebih efisien dan maintenance free. Kubikasi menurun dari yang versi lama 153 cc menjadi 149 cc saja. Selain itu mesin juga telah menggunakan teknologi blue core sehingga lebih efisien. Dengan perubahan dibagian mesin menghasilkan peak power 12,89 HP / 8000 rpm, dan peak torsi 12,98 Nm / 6000. Dengan sistem fuel injection dan bobot motor berkurang 3 kg membuat akselerasi meningkat dibandingkan versi lama dan mampu menempuh jarak 400 m dari kondisi diam lebih cepat 1 detik dari versi lama. Dengan peningkatan efisiensi YIMM mengklaim bahwa New Byson FI lebih irit 18% dari versi lama yang menggunakan karburator.

Dengan semua kelebihan motor cruiser yang mengusung tagline The Most Agressive Muscular Cruiser ini dibandrol dengan harga Rp 21.650.000 OTR Jabodetabekser sangat layak untuk menjadi pilihan. Dari segi kompetitor di rentang harga yang sama ada Honda New Megrapro FI dengan harga yang hampir sama dan dari pabrikan AHM yang memiliki 3S yang lebih bagus dan menawarkan performa mesin yang sedikit lebih tinggi dengan konsumsi bensin yang sangat irit dan sudah dilengkapi dengan rem cakram belakang tetapi memiliki desain yang lebih kalem dan masih menggunakan ukuran ban yang lebih kecil 100/80.

Dan terakhir dalam membeli kendaraan hendaknya berdasarkan kebutuhan saja sehingga kantong tidak jebol karena tahun ini memang banyak motor jenis baru maupun facelift yang diluncurkan pabrikan-pabrikan motor.

Selamat datang bulan Ramadhan

Space1_jpg

Setelah hampir setahun bersusah payah, bekerja dan fokus bekerja untuk dunia akhirnya kita tiba lagi di bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh rahmat dan ampunan. Marilah kita menggeser prioritas untuk berdzikir dan mengkaji ilmu tentang Islam, merecharge hati dan fikiran yang kering dari dzikir dan doa. Dan sebagai umat Islam marilah kita meluruskan niat kembali bahwa kita sebagai manusia diciptakan Allah dengan tujuan untuk beribadah mengabdi kepadaNya, menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.

Di siang hari selama sebulan penuh kita berpuasa menahan dari makan dan minum, belajar untuk menahan hawa nafsu. Selain itu marilah kita belajar meningkatkan amal kebaikan untuk sesama manusia maupun sesama makhluk ciptaan Allah karena pahala di bulan suci Ramadhan dilipat gandakan.

Marilah kita berdzikir, berdoa dan memohon ampunan kepada Allah atas dosa-dosa yang telah kita perbuat selama ini dan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan. Karena di bulan suci ramadhan adalah saat yang paling mustajab untuk berdoa dan pintu rahmat dan taubat dibuka lebar-lebar.

Untuk teman-teman kalau penulis banyak kesalahan baik dalam materi, bahasa maupun penulisan memohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan saya mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa ramadhan, semoga kita menjadi manusia yang lebih baik.

Yamaha New Vixion Advanced 2015

nva-motogp

Setelah merajai penjualan motor sport tanah air beberapa tahun ini akhirnya Yamaha New Vixion Lightning mengalami facelift menjadi Yamaha New Vixion Advanced dengan beberapa perubahan minor sebagai berikut:

  1. Bentuk headlamp berubah menjadi lebih bersudut dan terkesan lebih garang.
  2. Bentuk shround samping menjadi lebih besar.
  3. Penambahan uder cowl yang menambah kesan gagah.
  4. Bentuk ekor belakang berubah menjadi lebih kecil.
  5. Blok mesin baru 2PV.
  6. Sudah lolos standar Euro 3 dengan performa maksimum power dan torsi sama dengan vixion terdahulu yaitu 16,35 HP/8.000 rpm dan 14,5 Nm/7.500 rpm tetapi maksimum power didapatkan lebih cepat 500 rpm.

Untuk urusan mesin dan rangka masih sama dengan versi sebelumnya meskipun ada beberapa nomor part yang berbeda misalnya dari blok silinder berubah dari 1PA menjadi 2PV sama dengan blok silinder Yamaha MX King yang dipercaya memiliki kualitas yg lebih tinggi dari blok silinder 1PA. Mesin SOHC 4 katup overstroke yang mampu memuntahkan power 16,35 HP/8000 rpm dan torsi 14,5 Nm/7.500 sehingga sangat mencukupi untuk riding harian di perkotaan maupun touring ke luar kota. Dengan karakter mesin SOHC overstroke yang telah terbukti paling hemat bensin di kelasnya.

Kesimpulannya adalah dengan munculnya New Vixion Advanced akan memberikan sebuah pilihan motor 150cc untuk masyarakat indonesia dengan performa yang sangat bagus dan juga paling irit di kelasnya. Selain itu dengan desain yang sangat bagus dengan harga Rp 24.6000.000 sangat pantas untuk dipilih.

Event Honda Motorsport Show 19 April 2015 Di The Park Solo

Jpeg

Berhubung ada waktu luang dan lagi butuh banget refreshing maka hari minggu 19 April 2015 kemarin saya menyempatkan untuk mengikuti event Honda Motorsport Show di The Park Solo. Berangkat dengan penuh semangat karena bisa ketemu banyak teman-teman dari group CB150 Street Fire Lover dan CBR K45 Lover.

Jpeg

Berangkat terlalu gasik karena tidak tahu acara dimulai jam berapa, pokoknya pasang ponsel ke holder dan kabel charger, buka google map dan cari the park solo lalu start navigating dan gas. Setelah melalu perjalanan panjang 2 jam lebih akhirnya sampai juga ke the park solo. Sampai di sana tampak acara belum dimulai dan petugas masih pada siap-siap meskipun ada juga beberapa pengunjung baik anak-anak seusia SMU maupun yang sudah tua sudah hadir dan melakukan test ride padahal hari masih sangat panas. Sampai sana masuk ke booth Dyno Challenge dan ketemu dengan om Sena Ponda. Mesin dyno belum ready nunggu laptop dulu jadi daftar dulu.

Jpeg

Karena acara baru dimulai jam 2 dan tes dyno baru dimulai sekitar jam 3 sore saya terus sholat dzuhur dulu, dijamak dengan ashar biar efisien memanfaatkan status sebagai musafir. Kemudian sambil nyari makan putar-putar dulu kota solo yang masih sejuk dan jauh dari kemacetan sampai akhirnya nemu warung makan mie ayam suroboyo. Karena aku kira itu warung mie ayam biasa jadi cuma pesan mie ayam saja dan baru tahu ada menu seafood saat pembeli lain pesan makanan seafood.

Setelah itu kembali ke The Park dan ternyata acara sudah mulai, acara lomba fotografi sudah dimulai, dan yang ikut test ride semakin banyak, saya sendiri sempet ikut test ride juga.

Jpeg

Pertama yang ditest ride Honda New Mega Pro FI dan Honda Verza 150. Mengusung mesin yang hampir sama yaitu SOHC 150 cc 2 katup dengan fuel injection yang hemat BBM, power dan torsi yang lumayan gede di kelasnya dan top speed yang lebih dari cukup untuk komuter harian.

Jpeg

Setelah itu mencoba Honda CBR150R Lokal yang meskipun sudah memiliki Honda CBR150R FI Built up ternyata feelnya benar-benar jauh, akselerasi jauh lebih nampol dari awal dibandingkan dengan CBR150R built up.

Jpeg

Lalu dilanjutkan dengan nostalgia mencoba test ride Honda CB150R Street Fire yang dulu sempat menggunakan selama 1 tahunan. Entah mengapa motor produksi tahun 2015 ini power dan torsinya terasa lebih gede dari motor saya yang unit produksi tahun 2013.

Setelah selesai test ride ternyata oleh mbaknya sales saya setengah dipaksa untuk pergi ke booth untuk order motor Honda. Mohon mangap yang sebesar-besarnya saja ya mbak, saya dah punya motor Honda CBR150R built up kesayangan yang belum setahun dibeli jadi belum mau ganti motor lagi. Tetapi dengan susah payah akhirnya saya bisa menghindar dari bujukan sales itu.

Jpeg

Setelah itu menuju booth dyno challenge yang ternyata sudah akan dimulai. Motor pertama yang diuji adalah punya anak jogja juga masih seusia SMU dengan panggilan Ompong yang meskipun masih muda tapi sudah berkreasi dengan mesin Honda CB150R FI miliknya yang sempet diubah dari fuel injection menjadi karburator. Setelah itu baru motor Honda CBR150R Builtup milik saya yang ditest. Bagaimanakah hasil pengujian dua motor itu bisa dilihat di video penjelasan dari om Sena Ponda berikut ini.

Acara dyno challenge yang juga merupakan sebuah edutaintmen yang syarat akan ilmu dan menghibur bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang apa sih itu dyno test. Selain itu juga memberikan contoh manfaat dyno test pada saat melakukan setting sepeda motor dengan perubahan grafik power dan torsi apabila part atau settingan pada motornya diganti. Tadi sempat dilakukan pengujian dyno test pada unit CB150R standar dari dealer dengan kondisi standar ting-ting mendapatkan peak power 17,3 dk dan max torsi 14,1 Nm dan kemudian dilakukan penggantian knalpot Doctor X langsung dihadapan para hadirin dan dites lagi sehingga hasil pengukuran berubah menjadi peak power 20,3 dk dan max torsi 15,1 Nm atau terjadi peningkatan peak power 3 dk dan peak torsi 1 Nm yang menunjukkan bahwa knalpot racing itu sangat efisien. Dengan memiliki pengetahuan seperti itu maka masyarakat akan lebih faham dan tidak bisa dibodohi oleh penjual part yang katanya racing-racingan yang membuat motor jadi berisik tapi tenaga semakin loyo. Karena melakukan praktek secara langsung dan diberikan penjelasan yang sangat gamblang sehingga sangat cepat difahami. Sayang sekali saya belum sempat memvideokan padahal ini adalah ilmu yang sangat bermanfaat bagi rider seperti kita.

Jpeg

Kemudian break bentar melihat pemanasan para stunt rider dari HSR yang akan beraksi.

Sayang sekali karena hari sudah terlalu sore jadi tidak bisa ikut acara di malam harinya yang jauh lebih keren karena ada konser musik dan stunt ride yang bermain dengan api. Karena jarak pulang yang 2 jam lebih jadi saya jam 4 sore sudah berangkat pulang ke Jogja.

Semua foto dan video direkam dengan kamera ponsel Asus Zenfone 5 dan masih belum mahir bermain fotografi dan videografi sehingga mohon maaf kalo gambarnya kurang bagus.

Sekian sharing saya tentang ikut event Honda Motorshow 2015 di The Park Solo, semoga bermanfaat.

Motor Sport Baru Dari Suzuki

suzuki-gixxer-155-07

Hari Jum’at kemarin adalah hari yang cukup sibuk bagi saya tetapi alhamdulillaah masih bisa menyempatkan mampir ke bengkel suzuki untuk penggantian cover handle pada motor Suzuki Skywave saya. Pada saat menunggu pengerjaan motor suzuki skywave ada kesempatan tanya-tanya ke mekanik di sana tentang motor-motor matic suzuki 125 cc, termasuk tentang motor sport Suzuki Thunder dan motor sport baru suzuki yang akan dilaunching.

nex-address-2

Pertama-tama saya tanyakan tentang matic suzuki 125cc seperti Spin, Hayate yang kenapa kok tidak dipajang lagi di showroomnya. Dan jawabannya bikin saya agak kaget bahwa ternyata produk itu sudah tidak diproduksi lagi, dan motor matic suzuki fokus di Address, Nex FI, dan LET’s FI. Oalah gitu toh ternyata pantesan dah tidak dipajang di dealer, yang masih dipajang cuma Suzuki Address, Suzuki Satria Fu 150cc, dan Suzuki Shooter FI.

thunder_125

Kedua pertanyaan menjurus pada motor sport, kali ini tentang suzuki thuder 125 yang juga tidak ada di delaer. Dan jawaban para mekanik itu pun sama bahwa thunder 125 juga sudah tidak diproduksi lagi. Walah lah terus mau jualan matic dan fu aja po? Kemudian aku sedikit bertanya tentang motor sport suzuki yang baru, kebetulan ada teman yang upload gambar rangka motor sport tapi mesinnya satria fu. Dan lagi-lagi mereka menjawab belum ada pemberitahuan dari pusat. Tapi menurut mereka memang akan ada sosok motor sport baru dari suzuki.

Tentang motor sport baru dari suzuki ini sudah ada kabar di internal suzuki dan dah sampai ke para mekanik, tapi kagetnya kok katanya mesinnya diambil dari Suzuki Shooter FI. Jadi istilah dari para mekanik itu Suzuki Shooter FI akan diubah menjadi motor sport mirip Satria Fu. Walah jadinya mirip Suzuki Raider 115cc dong. Apakah suzuki sudah trauma mengeluarkan motor baru dan ga pernah sukses jadi nggak mau ngeluarkan motor yang terlalu jauh berbeda dengan motor mereka satu-satunya yang bisa sukses yaitu Satria Fu. Ataukah ini adalah trategi blue ocean baru dari suzuki yaitu membuka pasar baru motor ayam jago dengan kubikasi 115 cc. Entahlah sangat membinungkan tapi semoga bisa laris.

suzuki-satria-j115fi-philipina

Sungguh sayang sekali jika suzuki tidak ikut memperebutkan pangsar pasar motor sport yang saat ini dikuasai oleh Yamaha Vixion tapi dominasinya mulai memudar dihajar oleh Honda. Dengan kemampuan suzuki dalam meracik motor sport 4 tak 150cc yang terbukti dengan salah satu produk yang diakui keunggulannya dari rival sekelasnya yaitu Suzuki FXR 150 cc sangat sayang sekali kalo kelewatan momentum ini.

shooter_fi

Kabar ini murni berasal dari wawancara saya dengan mekanik di bengkel suzuki. Semoga suzuki bisa terus berkembang dan bertahan melawan gempuran pabrikan se jepang lain yang gila-gilaan dalam berinovasi dan membanjiri pasar dengan produk motor baru yang canggih dan beragam. Sungguh sangat ironis sekali kalau pabrikan suzuki dengan pekerja yang sangat banyak dari marketing, perakitan serta  show room dan bengkel yang tersebar ke seluruh Indonesia.

Semoga bermanfaat.

Bahaya Menggunakan Oli Diluar Spesifikasi Dari Pabrikan Motor

mengisi-oli-mobil

Akhir-akhir ini marak oli HDEO (Heavy Duty Engine Oil) dan juga PCMO (Passenger Car Motor Oil) digunakan untuk sepeda motor baik kopling manual maupun matic. Dan hal ini tentu saja melanggar petunjuk perawatan sepeda motor terkait karena menggunakan oli mesin yang di luar spesifikasi yang dianjurkan dan secara otomatis menggugurkan garansi mesin.

Pada buku petunjuk penggunaan sepeda motor baik kopling manual maupun matic memberikan petunjuk tentang viskositas atau kekentalan oli yang dianjurkan berdasarkan tingkat SAE, kemudian tingkat spesifikasi API service minimal dan sertifikasi JASO yang dibutuhkan (JASO MA untuk kopling basah dan JASO MB untuk kopling kering). Dengan spesifikasi yang sudah gamblang diharapkan pengguna tidak akan kesulitan dalam menemukan oli mesin yang sesuai untuk sepeda motornya.

Contohnya misal Honda CB150R direkomendasikan menggunakan oli API SJ, JASO MA dan tingkat viskositas SAE 10W30 sampai dengan 10W40. Berarti Honda CB150R boleh menggunakan oli dengan sertifikasi API SJ keatas yaitu API SJ/SL/SM dan SN karena API servis yang baru kompatibel dengan API servis yang lebih lama (dengan catatan mesin kondisi standar). Selain itu adalah oli untuk Honda CB150R harus mempunyai sertifkasi JASO MA. Viskositas oli yang dianjurkan untuk Honda CB150R termasuk 10W30, 5W30, 0W30, 10W40, 5W40 atau 0W40. Angka di belakang huruf W pada tingkat SAE menunjukkan tingkat keenceran pada suhu 100° C yang direkomendasikan pada Honda CB150R adalah grade 30 dan 40 menurut SAE J300. Sedangkan angka di depan huruf W menunjukkan tingkat viskositas pada suhu dingin sehingga semakin kecil semakin mudah distarter pada suhu dingin. Karena JASO MA mensyaratkan tingkat viskositas HTHS (High Temperature High Shear) min 2,9 mPA.s sehingga semakin kecil tingkat viskositas W mengharuskan viscosity index yang semakin tinggi sehingga biasanya memiliki base oil yang lebih baik.

Oleh API (American Petroleum Institute) base oil dikelompokkan menjadi:

  1. Group I : biasa disebut mineral based. Base oil ini harganya paling murah karena proses pengolahannya paling sederhana. Memiliki kandungan sulfur > 0,03 %, molekul hidrokarbon jenuh < 90% dan indeks viskositas 80 s.d 120.
  2. Group II : base oil ini diolah dengan hydrocracking sehingga hasil yang didapatkan hasil yang lebih murni dari Group I. Memiliki kandungan sulfur < 0,03 %, molekul hidrokarbon jenuh > 90 % dan indeks viskositas 80 s.d 120. Karena seluru kandungan molekul hidrokarbon jenuh sehingga memiliki sifat antioksidasi yang lebih baik.
  3. Group III : base oil ini karakteristiknya mirip dengan Group II tetapi memiliki indeks viskositas yang lebih tinggi yaitu > 120. Semakin tinggi indeks viskositas maka ketebalan lapisan oli semakin bertahan seiring berubahnya tingkat panas mesin. Base oil group III diperoleh dengan proses hydrocracking lebih lanjut dari base oil Group II.
  4. Group IV : base oil dari PAO (Polyalpha olevin).
  5. Group V : adalah base oil yang tidak termasuk di group I s.d IV, salah satunya adalah  polyolester.

Oli dengan base oil group III dan IV biasa dipasarkan sebagai fully synthesis. Sedangkan oli semi synthesis terdiri dari campuran antara base oil group I dan II dan sebagian base oil group III dan IV. Sedangkan oli mineral menggunakan base oil group I dan II. Oli mesin yang paling bagus adalah yang full synthesis disusul semi synthesis dan terakhir oli mineral based. Semakin bagus base oil maka oli akan semakin stabil terhadap oksidasi sehingga tidak mudah menguap dan masa pakai lebih lama.

Sertifikasi tingkat API service dikeluarkan American Petroleum Institute dan digolongkan ke dalam API Sx untuk mesin pemetik api dengan busi (mesin bensin) dan API Cx untuk pemetik api dengan kompresi (mesin diesel). Untuk mesin bensin tingkat API servis dari yang paling lama ke yang paling baru API SF, API SG, API SJ, API SL, API SM dan API SN. Sedangkan untuk mesin diesel tingkat API servis API CH-4, API CI-4, API CI-4+, API-CJ. Semakin baru tingkat API servis akan kompatibel dengan tingkat API servis sebelumnya untuk kendaraan standar. Pada setiap tingkatan API servis SJ sampai SM tingkat kandungan phospor yang biasanya terdapat dalam oli mesin sebagai ZDDP (Zing dithiophospate) semakin dikurangi, hal ini karena sifat racunnya dan bisa merusakan katalis konverter pada mesin jenis baru. Ironisnya ZDDP sangat penting  untuk perlindungan camshaft jenis flat (sliding/cleave) tappets termasuk di sini camshaft yang tidak menggunakan roller rocker arm seperti camshaft pada Honda CBR150R. Kurang dari setahun sejak dikeluarkannya API SM yang mengurangi tingkat phospor maksimal sebelumnya API SJ maksimum 1200 ppm dan API SL maksimum 1000 ppm  dan API SM 800 ppm saja sehingga terjadi banyak kasus kerusakan prematur pada camshaft jenis flat (sliding/cleave) tappets pada saat inreyen yang kemungkinan disebabkan karena tingkat kandungan ZDDP pada oli yang kurang. Oleh karena itu munculah oli mesin khusus yang ditujukan untuk keperluan tertentu dengan kandungan phospor dan zinc di atas kadar yang diperbolehkan oleh API, misalnya oli racing untuk kendaraan yang sudah disetting untuk racing contohnya Motul 300V. Sedangkan mesin yang standar dari pabrikan masih aman menggunakan spesifikasi API servis SM dan API servis SN.

Sedangkan sertifikasi JASO dikeluarkan oleh Japanese Automotif Society. Untuk mesin 4 tak JASO menggunakan standar JASO MA, MA1, MA2 untuk kopling basah dan JASO MB untuk kopling kering. Sedangkan untuk mesin 2 tak menggunakan standar JASO FA, FB, FC dan FD. Standar JASO MA digunakan untuk memenuhi kebutuhan penggolongan oli mesin untuk kopling basah (wet clutch) yang tidak masuk dalam penggolongan API servis karena sejak API servis SJ dukungan untuk kopling basah tidak diwajibkan. Salah satu pengujian standar JASO MA adalah pengujian tingkat friksi yang menentukan kecocokan untuk digunakan pada kopling basah.

Pada oli HDEO dan PCMO sangat jarang mencantumkan spesifikasi JASO MA atau MA2 maupun MB karena tidak ditujukan untuk pemakaian oli motor yang biasanya memakai kopling basah. Biasanya yang ditampilkan adalah spesifikasi tingkat API servis, standar ILSAC, ACEA dan beberapa standar pabrikan mobil yang didukung oleh oli mesin itu misal standar MB (mercedez benz) atau BMW.

Sertifikasi ILSAC dikeluarkan oleh The International Lubricant Standardization and Approval Committee. Dimulai dengan standar ILSAC GF-4 yang berlaku untuk oli encer dengan tingkat viskositas SAE xW20 dan xW30 menambahkan pengujian tingkat keiritan bahan bakar sehingga membutuhkan oli yang encer dan licin agar mesin bekerja lebih ringan dan lebih hemat bahan bakar dan untuk mesin kopling basah termasuk motor akan menyebabkan slip kopling.

Para pemakai oli HDEO dan PCMO pada motor kopling basah mensiasati tidak adanya sertifikasi JASO MA dengan menghindari oli dengan serifikasi ILSAC GF-4 dan GF-5 maupun API SM/EC (Energy Conserving) dan API SN/RC (Resource Conversving) karena sudah dipastikan terlalu licin dan menyebabkan slip kopling. Selain itu juga memilih tingkat viskositas yang agak kental yaitu SAE xW40 atau yang lebih kental meskipun ada beberapa yang berani menggunakan oli SAE xW30 pada motor kopling basah.

Dengan memilih oli mesin HDEO dan PCMO dengan tingkat API servis yang sesuai untuk motor dan mempertimbangkan hal-hal di atas apakah sudah aman untuk kopling basah? Jawabannya adalah BELUM!. Karena belum diuji tingkat friksi pada kopling yang sesuai untuk motor kopling basah dan hal ini sangat vital. Jika tingkat friksi pada kopling terlalu kecil (licin) akan membuat kopling slip. Indikasi terjadi slip kopling adalah pada saat tuas kopling tidak ditarik dan jarum rpm berputar ke kanan (meningkat) tapi motor tidak bertambah cepat. Slip kopling bisa membuat  kopling hangus dan rontokannya menyumbat filter oli sehingga oli tidak bisa naik dan melumasi cylinder head sehingga bisa menyebabkan keausan pada camshaft sehingga timing mesin kacau dan menghancurkan katup, piston dan stang piston yang tentu saja tidak murah untuk diperbaiki. Bagaimana kalo tingkat koefisien friksi pada kopling cukup bagus mungkin mendekati standar JASO MA atau bahkan memenuhi standar JASO MA? Tentu saja mesin bisa berjalan dengan normal dan bahkan ada banyak anggota komunitas pemakai HDEO dan PCMO pada motor  yang cukup beruntung yang telah bertahun-tahun menggunakan oli HDEO dan PCMO di motornya dan aman-aman saja.

Untuk meminimalkan resiko komunitas pemakai HDEO dan PCMO berbagi jenis oli mesin HDEO dan PCMO apa saja yang menurut analisa property kimiawinya aman dan yang sudah dipakai dan tidak mengalami slip kopling dan dibuat daftarnya. Meskipun pengujian yang dilakukan dan belum teruji dalam jangka waktu yang lama tetapi lumayan bisa mengurangi resiko.

Berikut ini adalah salah satu contoh list daftar oli PCMO hasil dari analisis oleh Mbak Dian Susanti  yang dikirimkan oleh Mas Suryo Sigit Purnomo Jr pada group facebook HDEO/PCMO on Motorcycle.

List 1:
daftar_oli_sesat_kopling_basah_1

List 2:
daftar_oli_sesat_kopling_basah_2

List 3:
daftar_oli_sesat_kopling_basah_3

Kemudian bagaimana kalo menggunakan oli HDEO dan PCMO pada motor kopling kering misalnya skutik. Karena tidak menggunakan kopling basah sehingga spesifikasi JASO MA tidak diwajibkan sehingga selama tingkat viskositas SAE masuk dalam rekomendasi buku manual dan tingkat API servis sesuai juga sebenarnya relatif aman.

Kemudian mengapa para anggota komunitas pemakai HDEO dan PCMO mau bergambling dan rela menjadi alat testing oli mesin berjalan untuk mencoba oli HDEO dan PCMO pada motor mereka yang bagi sebagian orang tidak murah. Pertama karena menurut mereka bahwa oli HDEO memiliki tingkat TBN  (Total Base Number) yang tinggi mengindikasikan kadar aditif yang bertanggung jawab dalam menetralkan asam dan menyebarkan jelaga sehingga masa pakai oli yang lebih panjang. Dengan menggunakan oli dengan masa pakai yang panjang akan mengurangi limbah oli dan lebih ramah terhadap lingkungan. Selain itu pada kisaran harga yang sama HDEO dan PCMO memiliki tingkat standar API yang lebih baik dibandingkan dengan MCO (motorcylcle oil).

Sedangkan keuntungan menggunakan MCO (motorcycle oil) pada motor dibandingkan HDEO dan PCMO adalah keamanan dan garansi yang terjamin karena sudah teruji dan memiliki sertifikasi yang disarankan oleh pabrikan motor. Selain itu biasanya pada kisaran harga yang sama tingkat viskositas oli MCO lebih encer dibandingkan dengan oli HDEO dan PCMO misalnya xW40, xW30 sehingga kinerja mesin lebih ringan dan tenaga yang tersalurkan ke roda semakin besar sehingga performa kendaraan meningkat dan bensin lebih hemat. Selain itu produk oli MCO juga sangat lengkap untuk segala jenis kebutuhan Anda, dari mulai oli mineral based, semi sinthesis sampai fully sinthesis dan dari tingkat SAE yang encer xw30, xW40 sampai dengan yang kental xW50 semua tersedia dan sangat banyak macamnya dan dari harga yang murah sampai yang mahal.

Jadi motor Anda akan menggunakan oli MCO (motorcycle oil) atau HDEO atau PCMO semua terserah Anda. Tetapi penggunaan oli di luar rekomendasi pabrikan garansi akan hangus dan resiko ditanggung oleh Anda sendiri. Saya merekomendasikan agar tetap menggunakan oli MCO pada motor Anda.

Sekian artikel ini, semoga bermanfaat dan mudah difahami karena mencari istilah yang mudah difahami agak sulit. Jikalau ada kesalahan harap maklum karena masih belajar dan mohon koreksinya.